Hambatan Bekerja Mandiri
Selain mengetahui keuntungan
bekerja untuk diri sendiri, anda juga perlu
mengetahui kerugiannya:
- kemungkinan kehilangan modal yang telah diinvestasikan,
- pendapatan yang tidak pasti atau rendah,
- jam kerja panjang, dan
- pekerjaan rutin,
- keterlibatan waktu,
- kontak dengan orang lain. Masing-masing dapat dijelaskan seperti berikut:
- Kemungkinan kehilangan modal yang sudah diinvestasikan.
Yang dimaksud dengan modal .yang telah diinvestasikan adalah uang yang
ditempatkan oleh sang wirausaha untuk memulai usahanya. Biasanya, semakin berisiko usaha
tersebut, semakin besar laba
yang bisa diperoleh. Jika usahanya
berhasil, laba akan tinggi. sebaliknya, jika gagal, modal yang sudah ditanam akan hilang; bahkan
mungkin saja seorang wirausaha
kehilangan seluruh tabungan pribadi dan tabungan keluarga. Dan mungkin
akan perlu waktu bertahun-tahun untuk
membayar kembali bank, pemasok dan orang-orang yang pernah memberikan
pinjaman kepadanya untuk memulai usaha tersebut.
- Pendapatan tidak pasti atau rendah.
Tidak seperti gaji seorang pegawai, laba yang diperoleh biasanya akan
bervariasi dari bulan ke bulan. lni berlaku bahkan di perusahaan-perusahaan yang sudah
mapan. Bahkan, meskipun ada
pendapatan, mungkin jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan
keluarga. lni sering terjadi dalam 6-12 bulan pertama operasi usaha.
- Jam kerja yang panjang.
Para wirausaha tidak bekerja hanya 40 jam seminggu; mereka tidak memakal kartu pencatat jam
kerja. Banyak wirausaha yang bekerja 14 iam
atau lebih setiap hari, 6 atau 7 hari seminggu. Seringkali si pemilik usaha
adalah orang yang pertama datang
pada pagi hari dan terakhir pulang pada malam hari. Jam-jam kerja
ditetapkan untuk kemudahan para pelanggan, bukan atas keinginan si pemilik. Sebagai contoh, banyak toko di pasar buka dari jam 9.00 pagi sampai 9.00 malam.
Beberapa wirausaha merasa bahwa
mereka tidak mungkin meninggalkan usaha mereka lebih dari satu dua hari.
- Pekerjaan rutin.
Menjalankan
usaha sendiri mungkin melibatkan pekerjaan-pekerjaan rutin yang tidak anda sukai. anda juga perlu
menjadi orang yang serba bisa. lni
kadang-kadang dapat menjadi tantangan
bila anda tidak bergabung dengan orang lain dalam suatu kemitraan atau anda
tidak dapat mencari cukup uang untuk memungkinkan anda mempekerjakan
orang.
Risiko-risiko:
anda mempunyai peluang paling baik untuk berhasil
jika anda siap mengambil risiko dengan penuh perhitungan. Risiko yang
diperhitungkan memungkinkan anda bisa
memperkirakan kemungkinan gagal atau sukses tanpa harus berspekulasi. Usaha dengan tingkat risiko sangat
rendah memberi imbalan (laba)
sedikit dan mungkin pada akhirnya akan menghambat ide-ide anda dan
tindak-lanjutnya.
- Keterlibatan waktu.
Memulai
usaha kecil membutuhkan banyak kerja keras. Bahkan mungkin akan menyita
hampir seluruh waktu anda pada tahun-tahun pertama. Namun dalam jangka panjang, kerja
keras dan keterlibatan pribadi dari si pemilik usaha kecil dapat sangat bervariasi.
Dalam banyak usaha
kecil yang sudah mapan, kegiatan sehari-hari bisa diserahkan kepada seorang
manajer. Putuskan berapa banyak
upaya dan keterlibatan pribadi yang ingin anda berikan kepada usaha kecil anda di masa depan (enam tahun dari sekarang). Mungkin anda ingin terus terlibat
penuh, atau mungkin anda lebih senang terlibat paruh waktu, atau barangkali
tidak mau terlibat sama sekali.
- Kontak dengan orang lain.
Bagaimana perasaan
anda bila bekerja dengan orang lain? Apakah anda menikmatinya, atau anda
ingin sekali bekerja sendiri? Atau mungkin anda berada di antara dua pilihan itu?
Sesungguhnya ada tiga jenis
kontak dengan orang lain di dalam suatu bisnis: kontak dengan pelanggan, dengan pegawai, dan dengan pemasok. Kebanyakan pemilik
usaha kecil tidak keberatan mengadakan kontak dengan pegawai dan pemasok,
karena mereka berada pada pihak paling nyaman. Namun kontak antara
pemilik-pelanggan sangat berbeda, tergantung
dari jenis usahaya. Misalnya dalam menjual rumah, keagresifan diri
merupakan sifat yang penting. Jika anda tidak menyukai pekerjaan menjual diri anda, jangan memilih usaha seperti itu. Banyak
jenis usaha
menggunakan
pendekatan yang tidak bersifat pribadi. Contoh ekstrim tentang penjualan yang tidak bersifat pribadi
adalah penjualan melalui pos, melalui internet,
di mana anda bahkan tidak pernah bertemu dengan pelanggan.
0 komentar: